Minggu, 26 Mei 2013

The reason of love - 2


Bab 2
Tetangga itu…

Jane baru sampai ke rumah. Baru saja ia hendak masuk kekamar terdengar suara merdu milik ibunya.
“Oh Janeeeee….” Panggil ibunya.                            
Jane memutar kedua bola matanya dan turun kebawah, menemui ibunya.
“Ya, ada apa ibu?”
Ibunya menyodorkan semangkuk sup panas kepadanya. Jane menaikkan alisnya bingung, namun tetap menerimanya.
“Ini…”
“Antarkan ke rumah sebelah ya..” Titah Ibunya.
“Ha? Bukannya rumah sebelah ga ada orang? Ibu mau ngasi ke hantu?” Tanya Jane ngawur membuat ibunya tertawa.
“Jangan bercanda… di sebelah ada orangnya. Kemarin baru pindah…. Sudah cepat pergi nanti supnya dingin…”
Jane berjalan menuju ke rumah yang berada disebelah sambil menggerutu. Sekarang dia berdiri didepan pintu rumah tersebut. Ia menghela napas lalu mengetuk pintu. Dalam hati ia berdoa agar tidak ada siapapun disana.
Krek, pintu terbuka membuat Jane mendengus sebal.
“Loh, kamu?” Sapa seseorang. Jane mendongak dan melihat seorang pria muda menatapnya dengan senyuman.
“Kau!” Teriak Jane dengan suara tertahan.
“Woah! Kamu mengikutiku ya?” Tanya Aqil lebih kearah menuduh.
“Jangan asal menuduh, aku tinggal di rumah sebelah…” Jane menatap Aqil datar.
“Baiklah… lalu apa yang kamu lakukan disini?”  
“Ini…” Jane menyodorkan semangkuk sup kepada Aqil.
“Kamu yang membuatnya?” Tanya Aqil tak percaya.
“Bukan, berterimakasihlah pada ibuku yang mau repot-repot membuatnya..”
“Trims…” Aqil tersenyum yang dibalas hanya tatapan datar dari Jane.
“Ya sudah, bye…”
“Eh tunggu, aku masih belum tahu nama kamu…”
 “Untuk apa kau harus tahu namaku?” Tanya Jane datar.
“Karena… aku ingin menjadi temanmu..”
“Bukankah sudah kubilang itu semua takkan terjadi..”
“Akan terjadi, karena aku akan berusaha menjadi temanmu…”
“Terserah kau saja..”
Gadis itu berbalik berjalan menuju kerumahnya lagi. Percakapan dengan Aqil membuat ia kembali tidak berselera makan lagi. Aqil menatap punggung gadis itu sambil tersenyum kecil.
Jane sudah sampai di rumahnya lagi. Ibunya sekarang tengah menonton tv. Jane memilih naik keatas menuju kamarnya.
“Jane sudah bertemu dengan anak nyonya Hanjaya?” Tanya Ibunya saat sadar anak perempuannya sudah pulang. Jane berbalik dan turun kebawah.
“Sudah..” Jawab Jane datar.
“Tampan kan?”
“Tidak juga..”
Ibunya mendongak, tidak terkejut sama sekali mendengar jawaban datar milik anaknya itu. Ia malah menatap anaknya sambil tersenyum.
“Jane tidak suka dengannya ya?”
“Ya, begitulah bu..” Jawab Jane.
“Tapi ibu lihat, Aqil anaknya baik kok..”
“Tapi Jane lihat, Dia menyebalkan bu..”
“Sebentar lagi, pasti Jane akan suka dengannya…” Goda ibunya.
“Tidak! Mana mungkin….”
Ibunya tersenyum lebih lebar sekarang, membuat Jane menutup mulutnya. Sekarang ia terjebak oleh permainan wanita berumur 30-tahunan itu.
“Sudahlah.. Jane ngantuk bu…” Jane berjalan menuju kamarnya dilantai 2. Terdengar suara tawa milik ibunya.
“Dasar anak muda jaman sekarang..” Bantin ibunya geli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar